ILMU BUDAYA
DASAR
PENGANTAR
ILMU BUDAYA DASAR
(BUDAYA DI
INDONESIA)
PENULIS : MOCHAMAD KHADAFI
NPM : 1624700
KELAS : 1EA31
FAKULTAS : EKONOMI
JURUSAN : MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
khadirat Allah SWT yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung yang turut
membantu proses penulisan makalah ini dari awal hingga ahir.
Adapun tema yang dipenulisan makalah ini
adalah “Peran Budaya Daerah dalam Menunjang Kebudayaan Nasional”. Pesatnya laju
pertumbuhan zaman saat ini terkadang mengikiskan rasa empati masyarakat
terhadap pentingnya melestarikan budaya daerah dengan tujuan untuk menunjang
kebudayaan nasional. Makin banyaknya hiburan baru pun turut mengecilkan
kebudayan daerah. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan gambaran
tentang budaya daerah. Dan untuk makalah kili ini diambil contoh kasus terhadap
sektor pariwisata Yogyakarta. Dalam menganalisis masalahnya di bagian
pembahasan penulis menggunakn metode SWOT “Strength, Weakness, Opportunities,
dan Threats”, diharapkan dengan metode tersebut dapat membantu pembaca
menganalisa masalah peran budaya daerah ini secara terarah.
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang
terdiri atas berbagai suku bangsa. `Keragaman suku bangsa ini tentunya dapat
menciptakan budaya yang beragam. Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam
salah satu suku bangsa tersebut dapat dinamakan budaya daerah. Adapun
kebudayaan daerah memiliki arti suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada
generasi berikutnya dalam ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini
muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan
sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka
dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri mulai terlihat
berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Itu dapat
dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing
masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain. Dari
bermacam-macam budaya daerah tersebut maka munculah sesuatu yang disebut Budaya
Nasional.
Sedangkan arti dari budaya Nasional
adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Dengan maksud
budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di
suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari
Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi
jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang
kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak
semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya
Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan
dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai
daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan
menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya
tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan“bhineka
tunggal ika”. Adanya keterkaitan antara budaya daerah dengan budaya
nasional yaitu dari beberapa kebudayaan daerahlah dapat tercipta kebudayaan
nasional yang beragam. Maka peran kebudayaan daerah dalam menunjang kebudayaan
nasional merupakan faktor utama dari kelestarian kebudayaan nasional Negeri itu
sendiri.
Kita sebut saja Daerah Istimewa
Yogyakarta. Disini penulis akan memfokuskan bahasan peran kebudayaan Daerah
Istimewa Yogyakarta, karena diantara sekian daerah pariwisata kota ini cukup
banyak disorot dan diminati wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing.
Yogyakarta pada masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan
berdampingan. Di Yogyakarta ada kraton dengan ratusan abdi dalem yang setia
menjalankan tradisi, namun juga ada Universitas Gajah Mada yang merupakan salah
satu universitas terkemuka di Asia Tenggara. Di Yogyakarta sebagian masyarakat
hidup dalam budaya agraris yang kental, namun juga ada kaum mahasiswa dengan
gaya hidup pop. Di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan
sementara di sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya.
Di ujung utara Yogyakarta, Anda akan melihat Gunung Merapi berdiri dengan
gagah setinggi 9738 kaki. Gunung ini adalah salah satu dari gunung berapi yang
paling aktif di Indonesia. Jejak ganasnya letusan Gunung Merapi tahun 2006 lalu
bisa disaksikan di Desa Kaliadem, 30 km dari Kota Jogja. Pemandangan
bergaya Mooi Indië berupa hamparan sawah nan hijau dan Gunung
Merapi sebagai latar belakang masih bisa dilihat di pinggiran Kota Jogja.
Di bagian selatan Yogyakarta, Anda akan menemukan banyak pantai. Pantai
yang paling terkenal adalah Pantai Parangtritis dengan legenda Nyi Roro Kidul,
namun Yogyakarta juga memiliki pantai-pantai alami yang indah di Gunung Kidul.
Anda bisa melihat Pantai Sadeng yang merupakan muara Sungai Bengawan Solo purba
sebelum kekuatan tektonik yang dahsyat mengangkat permukaan Pulau Jawa bagian
selatan sehingga aliran sungai tersebut berbalik ke utara seperti saat ini.
Anda juga bisa mengunjungi Pantai Siung yang memiliki 250 jalur panjat tebing,
Pantai Sundak, dan lain-lain.
Malaysia memiliki menara kembar
tertinggi di dunia, Yogyakarta memiliki Candi Prambanan yang menjulang setinggi
47 meter dan dibuat dengan tangan 1100 tahun sebelumnya. Singapura memiliki
kehidupan modern, Yogyakarta memiliki masyarakat agraris yang tradisional.
Thailand dan Bali memiliki pantai-pantai yang indah, Yogyakarta memiliki
pantai-pantai alami dan Gunung Merapi yang menyimpan cerita tentang betapa
dahsyatnya kekuatan alam.
2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan tulisan ini
adalah sebagai berikut :
v memberikan gambaran
kepada pembaca untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya daerah, dalam hal
ini daerah Yogyakarta
v memberikan gambaran
kepada pembaca pentingnya budaya daerah dalam menunjang budayaan nasional
v sebagai gambaran singkat
cara berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah
I.
3. Sasaran
Adapun sasaran dari penulisan makalah
ini memberikan gambaran pentingnya berperan aktif dalam pelestarian budaya
daerah kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan kepada para mahasiswa pada
khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
menyusun pembahasan makalah ini penulis menggunakan metode analisis SWOT dengan
tujuan agar permasalahan sebenarnya dapat tergambar dengan baik maka masalah
yang dihadapi pun dapat diselesaikan sebaik-baiknya.
II.1 Strength (Kekuatan)
Berikut
ini adalah kekuatan dari pariwisata di Yogyakarta, sbb :
§
Memiliki ciri kebudayaan yang kuat
§
Beragam pariwisata dari berbagai sektor
dapat dengan mudah ditemukan
Contohnya :
§
sektor
alam : Pantai Parangtritis, Goa Pindul di
Gunung Kidul, Gunung Merapi, dll
§
sektor
kebudayaan : Keraton Yogyakarta, Candi
Borobudur, Candi Perambanan, reruntuhan dan peninggalan kerajaan Mataram
kuno (abad VIII – X), panggung Krapyak, dll
§
sektor belanja : Malioboro,
Kasongan, pasar Beringharjo dan Pasar Seni Gabusan
§
Tidak memerlukan biaya yang mahal, biaya
yang dibutuhkan untuk berlibur di Yogyakarta terhitung murah
§
Cuaca alam yang sangat menggambarkan
Indonesia dalam bentuk sebenarnya
II.2 Weakness (Kelemahan)
Disamping memiliki kekuatan sendiri
pariwisata Yogyakarata pun memiki kelemahan – kelemahan, diantaranya sbb :
§
Penguasaan bahasa asing yang kurang oleh
penduduk setempat, hal ini akan mempersulit dalam proses interaksi dengan
wisatawan asing
§
Biaya transportasi ke Yogyakarta yang
malah, walaupun biaya berlibur tidak memerlukan biaya yang mahal akan tetapi
untuk biaya transportasi masih relatif mahal. Hal ini yang terkadang membuat
wisatawan lokal lebih memilih untuk pergi keLuar Negeri.
§
Pengelolaan tempat wisata yang kurang
maksimal, hal ini yang terkadang mengakibatkan wisatawan lokal maupun asing
berfikir ulang untuk mengunjungi Yogyakarta.
§
Kurangnya publikasi tentang potensi dan
keunggulan Yogayakarta membuat wisatawan tidak mengetahui keindahan yang ada di
sini.
II.3 Opportunities (Peluang)
Jika dilihat dari potensi Yogyakarta
masih memiliki potensi potensi yang bisa dikembangkan dalam meningkatkan
potensi kebudayaan daerahnya. Berikut ini adalah beberapa potensi – potensi
tersebut :
§
Potensi alam yang masih bisa digali lagi
keindahannya
§
Keunikan cendramata, kuliner, dan adat
istiadat yang sangat khas
§
Letak geografis yang strategis
§
Merupakan objek wisata kedua terbaik
setelah Bali
II. 4 Threats (Ancaman)
Faktor yang mengancam dari pariwisata
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
§
Keindahan alam yang terus menerus digali
akan mengakibatkan kelangkaan dari alam itu sendiri
§
Exploitasi makanan secara terbuka
menimbulkan masalah baru yaitu ditirunya budaya daerah kita oleh negara lain
§
Propaganda yang dilakukan Pemerintah
untuk mempublikasikan Yogyakarta masih terbatas jika dibandingkan dengan Bali
II.
Rekomendasi
Dari analisis SWOT diatas maka penulis
memnentukan poin – poin rekomendasi sebagai berikut :
§
Yogyakarta memiliki beragam pariwisata
dari berbagai sektor yang didapat dengan mudah ditemukan
§
Biaya transportasi ke Yogyakarta yang
malah, walaupun biaya berlibur tidak memerlukan biaya yang mahal akan tetapi
untuk biaya transportasi masih relatif mahal. Hal ini yang terkadang membuat
wisatawan lokal lebih memilih untuk pergi keLuar Negeri.
§
Pengelolaan tempat wisata yang kurang
maksimal, hal ini yang terkadang mengakibatkan wisatawan lokal maupun asing
berfikir ulang untuk mengunjungi Yogyakarta.
§
Kurangnya publikasi tentang potensi dan
keunggulan Yogayakarta membuat wisatawan tidak mengetahui keindahan yang ada di
sini.
IV.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar