Sabtu, 25 Oktober 2014

Makalah IBD

ILMU BUDAYA DASAR
PENGANTAR ILMU BUDAYA DASAR
(BUDAYA DI INDONESIA)


 












PENULIS      : MOCHAMAD KHADAFI
NPM              : 1624700
KELAS           : 1EA31
FAKULTAS  : EKONOMI
JURUSAN     : MANAJEMEN





UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2014/2015





KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung yang turut membantu proses penulisan makalah ini dari awal hingga ahir.
Adapun tema yang dipenulisan makalah ini adalah “Peran Budaya Daerah dalam Menunjang Kebudayaan Nasional”. Pesatnya laju pertumbuhan zaman saat ini terkadang mengikiskan rasa empati masyarakat terhadap pentingnya melestarikan budaya daerah dengan tujuan untuk menunjang kebudayaan nasional. Makin banyaknya hiburan baru pun turut mengecilkan kebudayan daerah. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang budaya daerah. Dan untuk makalah kili ini diambil contoh kasus terhadap sektor pariwisata Yogyakarta. Dalam menganalisis masalahnya di bagian pembahasan penulis menggunakn metode SWOT “Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats”, diharapkan dengan metode tersebut dapat membantu pembaca menganalisa masalah peran budaya daerah ini secara terarah.




BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa. `Keragaman suku bangsa ini tentunya dapat menciptakan budaya yang beragam. Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam salah satu suku bangsa tersebut dapat dinamakan budaya daerah. Adapun kebudayaan daerah memiliki arti suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya dalam ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain. Dari bermacam-macam budaya daerah tersebut maka munculah sesuatu yang disebut Budaya Nasional.
Sedangkan arti dari budaya Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Dengan maksud budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan“bhineka tunggal ika”. Adanya keterkaitan antara budaya daerah dengan budaya nasional yaitu dari beberapa kebudayaan daerahlah dapat tercipta kebudayaan nasional yang beragam. Maka peran kebudayaan daerah dalam menunjang kebudayaan nasional merupakan faktor utama dari kelestarian kebudayaan nasional Negeri itu sendiri.
Kita sebut saja Daerah Istimewa Yogyakarta. Disini penulis akan memfokuskan bahasan peran kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, karena diantara sekian daerah pariwisata kota ini cukup banyak disorot dan diminati wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing. Yogyakarta pada masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan berdampingan. Di Yogyakarta ada kraton dengan ratusan abdi dalem yang setia menjalankan tradisi, namun juga ada Universitas Gajah Mada yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Asia Tenggara. Di Yogyakarta sebagian masyarakat hidup dalam budaya agraris yang kental, namun juga ada kaum mahasiswa dengan gaya hidup pop. Di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya.
Di ujung utara Yogyakarta, Anda akan melihat Gunung Merapi berdiri dengan gagah setinggi 9738 kaki. Gunung ini adalah salah satu dari gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Jejak ganasnya letusan Gunung Merapi tahun 2006 lalu bisa disaksikan di Desa Kaliadem, 30 km dari Kota Jogja. Pemandangan bergaya Mooi Indië berupa hamparan sawah nan hijau dan Gunung Merapi sebagai latar belakang masih bisa dilihat di pinggiran Kota Jogja.
Di bagian selatan Yogyakarta, Anda akan menemukan banyak pantai. Pantai yang paling terkenal adalah Pantai Parangtritis dengan legenda Nyi Roro Kidul, namun Yogyakarta juga memiliki pantai-pantai alami yang indah di Gunung Kidul. Anda bisa melihat Pantai Sadeng yang merupakan muara Sungai Bengawan Solo purba sebelum kekuatan tektonik yang dahsyat mengangkat permukaan Pulau Jawa bagian selatan sehingga aliran sungai tersebut berbalik ke utara seperti saat ini. Anda juga bisa mengunjungi Pantai Siung yang memiliki 250 jalur panjat tebing, Pantai Sundak, dan lain-lain.
Malaysia memiliki menara kembar tertinggi di dunia, Yogyakarta memiliki Candi Prambanan yang menjulang setinggi 47 meter dan dibuat dengan tangan 1100 tahun sebelumnya. Singapura memiliki kehidupan modern, Yogyakarta memiliki masyarakat agraris yang tradisional. Thailand dan Bali memiliki pantai-pantai yang indah, Yogyakarta memiliki pantai-pantai alami dan Gunung Merapi yang menyimpan cerita tentang betapa dahsyatnya kekuatan alam.






2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan tulisan ini adalah sebagai berikut :
v    memberikan gambaran kepada pembaca untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya daerah, dalam hal ini daerah Yogyakarta
v    memberikan gambaran kepada pembaca pentingnya budaya daerah dalam menunjang budayaan nasional
v   sebagai gambaran singkat cara berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah
I.                   3. Sasaran
Adapun sasaran dari penulisan makalah ini memberikan gambaran pentingnya berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan kepada para mahasiswa pada khususnya.




BAB II
PEMBAHASAN
            Dalam menyusun pembahasan makalah ini penulis menggunakan metode analisis SWOT dengan tujuan agar permasalahan sebenarnya dapat tergambar dengan baik maka masalah yang dihadapi pun dapat diselesaikan sebaik-baiknya.
 II.1       Strength (Kekuatan)
Berikut ini adalah kekuatan dari pariwisata di Yogyakarta, sbb :
§  Memiliki ciri kebudayaan yang kuat
§  Beragam pariwisata dari berbagai sektor dapat dengan mudah ditemukan

Contohnya :
  1.  
§  sektor alam       : Pantai Parangtritis, Goa Pindul di Gunung Kidul, Gunung Merapi, dll
§  sektor kebudayaan       : Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Perambanan,  reruntuhan dan peninggalan kerajaan Mataram kuno (abad VIII – X), panggung Krapyak, dll
§  sektor belanja   : Malioboro, Kasongan, pasar Beringharjo dan Pasar Seni Gabusan
§  Tidak memerlukan biaya yang mahal, biaya yang dibutuhkan untuk berlibur di Yogyakarta terhitung murah
§  Cuaca alam yang sangat menggambarkan Indonesia dalam bentuk sebenarnya

II.2       Weakness (Kelemahan)
Disamping memiliki kekuatan sendiri pariwisata Yogyakarata pun memiki kelemahan – kelemahan, diantaranya sbb :
§  Penguasaan bahasa asing yang kurang oleh penduduk setempat, hal ini akan mempersulit dalam proses interaksi dengan wisatawan asing
§  Biaya transportasi ke Yogyakarta yang malah, walaupun biaya berlibur tidak memerlukan biaya yang mahal akan tetapi untuk biaya transportasi masih relatif mahal. Hal ini yang terkadang membuat wisatawan lokal lebih memilih untuk pergi keLuar Negeri.
§  Pengelolaan tempat wisata yang kurang maksimal, hal ini yang terkadang mengakibatkan wisatawan lokal maupun asing berfikir ulang untuk mengunjungi Yogyakarta.
§  Kurangnya publikasi tentang potensi dan keunggulan Yogayakarta membuat wisatawan tidak mengetahui keindahan yang ada di sini.





II.3       Opportunities (Peluang)
Jika dilihat dari potensi Yogyakarta masih memiliki potensi potensi yang bisa dikembangkan dalam meningkatkan potensi kebudayaan daerahnya. Berikut ini adalah beberapa potensi – potensi tersebut :
§  Potensi alam yang masih bisa digali lagi keindahannya
§  Keunikan cendramata, kuliner, dan adat istiadat yang sangat khas
§  Letak geografis yang strategis
§  Merupakan objek wisata kedua terbaik setelah Bali

II. 4      Threats (Ancaman)
Faktor yang mengancam dari pariwisata Yogyakarta adalah sebagai berikut :
§  Keindahan alam yang terus menerus digali akan mengakibatkan kelangkaan dari alam itu sendiri
§  Exploitasi makanan secara terbuka menimbulkan masalah baru yaitu ditirunya budaya daerah kita oleh negara lain
§  Propaganda yang dilakukan Pemerintah untuk mempublikasikan Yogyakarta masih terbatas jika dibandingkan dengan Bali


II.                Rekomendasi

Dari analisis SWOT diatas maka penulis memnentukan poin – poin rekomendasi sebagai berikut :
§  Yogyakarta memiliki beragam pariwisata dari berbagai sektor yang didapat dengan mudah ditemukan
§  Biaya transportasi ke Yogyakarta yang malah, walaupun biaya berlibur tidak memerlukan biaya yang mahal akan tetapi untuk biaya transportasi masih relatif mahal. Hal ini yang terkadang membuat wisatawan lokal lebih memilih untuk pergi keLuar Negeri.
§  Pengelolaan tempat wisata yang kurang maksimal, hal ini yang terkadang mengakibatkan wisatawan lokal maupun asing berfikir ulang untuk mengunjungi Yogyakarta.
§  Kurangnya publikasi tentang potensi dan keunggulan Yogayakarta membuat wisatawan tidak mengetahui keindahan yang ada di sini.





IV. PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar